Padalaporan keuangan tengah tahun (LKTT) 2021, Antam Kinerja menyajikan kembali kinerja yang mengatakan perusahaan merugi Rp 159,40 miliar. Sebelumnya dalam LKTT tahun 2020 lalu, Antam menyatakan memperoleh untung Rp 84,82 miliar (bukan rugi sebagaimana dilaporkan September 2021 ini). Antam yang semula dinyatakan memperoleh laba periode LaporanKeuangan Laporan Kuartalan Laporan Eksplorasi Laporan Aspek CSR Presentasi Investor Publikasi Laporan Tahunan. 16 March 2021 Laporan Tahunan 2020 Lihat Laporan. 20 May 2020 Laporan Tahunan 2019 Lihat Laporan. 02 April 2019 Tetap up to date dengan Berita dan Info terkini dari ANTAM! BERLANGGANAN. PT ANTAM Tbk. Per31 Desember 2020, Antam mencatatkan jumlah aset senilai Rp 31,72 triliun. Angka itu naik 5,08% dibanding posisi aset per 31 Desember 2019 yakni sebesar Rp 30,19 triliun. Antam juga mencatat total liabilitas sebesar Ro 12,69 triliun, naik 5,2% dibandingkan posisi 2019 yang sebesar Rp 12,06 triliun. Laporantahunan ANTAM (PT Aneka Tambang Tbk) dapat anda download dibawah ini : 30 Apr 2013. Laporan Tahunan 2012. 16 Mei 2012. Laporan Tahunan 2011. 30 Apr 2011. Laporan Tahunan 2010. 30 Apr 2010. Laporan Tahunan 2009. KuartalI/2019, Laba Antam (ANTM) Terkikis 30,12 Persen. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) membukukan laba bersih senilai Rp171,66 miliar pada kuartal I/2019, lebih rendah 30,12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp245,67 miliar. Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Prabowo Ariotedjo (tengah) didampingi jajaran direksi memaparkan ANTAMis a vertically integrated, export-oriented, diversified mining and metals company that spread troughout mineral-rich Indonesian archipelago. Hubungi Kami. Peluang Karir. E-Procurement. 11 March 2019 Laporan Keuangan 31 Desember 2018 dan 2017 Unduh PDF. 11 March Jakarta Laba PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merosot 88,15 persen sepanjang 2019. Tercatat, laba perusahaan hanya Rp193,85 miliar atau turun drastis dari sebelumnya yang sebesar Rp1,63 triliun. Laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk ( Antam) pada triwulan I tahun 2019 (1Q19) mencatatkan kinerja positif. Hal ini terjadi setelah perusahaan plat merah ini mencatatkan kenaikan jumlah penjualan. Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (3/5/2019) disebutkan bahwa total penjualan Antam pada 1Q19 Rp 6,22 triliun. ruWUo. Gerai penjualan emas milik PT Aneka Tambang Antam Tbk. di Jalan Pemuda, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin, 9 Maret 2020. Foto Tagar/Andry Winanto Ada pepatah yang mengatakan, menunggu angin lalu yang artinya menunggu sia-sia. Itulah yang dirasakan para pemegang saham ANTAM atau PT Aneka Tambang Tbk karena ANTAM baru merilis Laporan Keuangan 2019 pada 20 Mei 2020, dan ternyata hasil kinerja 2019 mengecewakan. Walau pendapatan naik 30% tapi laba bersih justru anjlok -88% dibanding tahun ANTAM sendiri sudah turun -30,95% dari awal tahun. Saat ini saham ANTAM diperdagangkan di kisaran harga Rp 580 per lembar Harga Saham ANTAM Foto Yahoo FinanceKinerja ANTAM 2019Berdasarkan Laporan Keuangan 2019 Saham ANTM, tercatat pendapatan ANTAM sebesar Rp 32,7 triliun dibanding tahun 2018 yang Rp 25,3 triliun. Perusahaan hanya mampu mencatatkan Operating Profit Margin sebesar 2,9%, semakin kecil dibanding tahun 2018 yang juga hanya 6,2%. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen ANTAM masih belum melakukan improvement yang signifikan untuk mengurangi beban pokok penjualan, beban umum, dan administrasi serta beban penjualan dan mana pada 2019, beban pokok penjualan ANTAM naik 37,2% lebih tinggi dari kenaikan pendapatan perusahaan, yaitu dari beban sebesar Rp 20,6 triliun di 2018 naik menjadi Rp 28,3 triliun di 2019. Ada revisi dari Laporan Keuangan 2018 ANTAM dimana sebelumnya tidak ada pos keuntungan dari akusisi ketika Lapkeu dirilis pada 13 Maret 2019, dan pada Laporan Keuangan 2019 ini terdapat keuntungan dari akusisi sebesar Rp 2,2 ini berasal dari penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat CSPA untuk membeli saham Showa Denko K. K. SDK di ICA pada tanggal 29 Mei 2018. Di mana jika dilihat lebih detail, angka Rp 2,2 triliun sebenarnya berasal dari keuntungan dari pembelian dengan diskon sebesar Rp 1,3 triliun dan reklasifikasi atas selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan senilai Rp 888 miliar. Namun sayangnya menurut kami angka-angka ini hanya terlihat baik di atas kertas laporan keuangan laba rugi, tapi tidak terefleksi dari arus kas operasi perusahaan pada tahun 2018 yang tetap sama sebesar Rp 1,8 triliun sebelum dan sesudah juga PT Aneka Tambang Salah Urus, Harga Saham Turun TerusANTAM juga mengalami kerugian akibat selisih kurs pada 2019 sebesar – Rp 235 miliar, dibanding tahun 2018 yang masih untung Rp 276 miliar. Demikian juga terdapat beban lain-lain pada 2019 sebesar -Rp 268 miliar dibanding tahun 2018 yang masih memperoleh penghasilan lain-lain Rp 456 Penjualan Bersih dan Laba Bersih ANTAM Diolah oleh Yossy GirsangLaba bersih ANTAM tercatat hanya Rp 193,9 miliar, turun -88% dibanding tahun 2018 yang masih senilai Rp 1,64 triliun setelah dilakukan revisi. Dengan pencapaian laba bersih ini, maka net profit margin dari ANTAM pada 2019 adalah 0,59%. Di mana menurut kami angka ini termasuk margin yang sangat kecil untuk ukuran perusahaan sebesar Aneka Tambang yang merupakan salah satu penghasil komoditas emas dan feronikel terbesar di Operating dan Net Profit Margin ANTAM diolah oleh Yossy GirsangRating Korporasi dan Obligasi ANTAM PT Pemeringkat Efek Indonesia PEFINDO menurunkan rating korporasi dan obligasi berkelanjutan I ANTAM dari sebelumnya “idA/outlook stabil” ke rating “idA/outlook negative”.Hal ini disebabkan oleh estimasi menurunnya kinerja dari ANTAM dilihat dari beberapa parameter seperti EBITDA atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation dan Amortization dan porsi pendapatan perusahaan yang mayoritas adalah ekspor yang akan terganggu dampak dari pandemi Covid-19 secara global terutama yang berkaitan dengan turunnya harga komoditas emas dan dan Tantangan ANTAM Berdasarkan informasi resmi yang diberikan oleh Manajemen PT Aneka Tambang Tbk kepada Bursa Efek Indonesia BEI pada 28 Mei 2020, ANTAM mengalami gangguan pembatasan operasional akibat dari Covid-19 yang diperkirakan berlangsung selama satu hingga tiga bulan. Manajemen juga melakukan estimasi bahwa akibat dari pembatasan kegiatan operasional aka ada penurunan pendapatan dan laba bersih sekitar kurang dari 25% pada Kuartal I 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dan pada Kuartal I 2020, ANTAM justru menambah jumlah karyawan sebanyak 19 orang dari total pada Desember dari Tim Tagar melihat bahwa, manajemen ANTAM perlu melakukan terobosan baru yang dapat membawa angin segar perubahan terhadap kinerja ANTAM di tahun ini. Tanpa Pandemi Covid-19 sebenarnya kinerja ANTAM sendiri masih tergolong tidak efisien dan memerlukan perbaikan segera. Jadi untuk Anda yang saat ini sedang memonitor saham ANTAM, ada baiknya wait and see terlebih dahulu hingga adanya perbaikan dari kinerja perusahaan kami tekankan, bahwa analisa ini bertujuan untu edukasi bagaimana melakukan analisa kinerja perusahaan. Seluruh keputusan jual dan beli saham sepenuhnya berada di tangan para pembaca. []*Yossy Girsang, Pengamat Ekonomi dan Praktisi Pasar ModalTim Ekonomi Tagar